Dari kehilanganmu aku belajar arti keikhlasan
dan bagaimana cara berdamai dengan diriku sendiri...
AWAL PERTEMUAN....
Awal 2020 kita
bertemu, aku pun masih ingat tanggal, bulan, waktu, tempat dan bagaimana cara
kita berjumpa. tidak butuh waktu lama kita untuk bisa saling mengenal karena
pada hakikatnya kita sudah saling mengenal sejak lama, sewaktu-waktu aku
mencuri pandang padamu setiap dirimu berjalan melewati rumahku. Pada saat itu
aku masih belum berani untuk menyapamu. Sehingga aku hanya bisa mengagumi
secara diamku. namun pada suatu momen Tuhan
memberikan jalan pada kita berdua untuk
bisa saling menyapa-menyapa.
Kedekatan yang
tidak disangka-sangka, dan tidak butuh waktu lama untuk kita saling mengenal
sebab sudah sejak lama aku maupun dirimu sudah saling mengenal hanya saja belum
berani saling menyapa.
Ingatkah dirimu,
dihari pertama kedekatan kita? Ketika aku meminta izin kepada kedua orang tuamu
agar mereka mengizinkan kita berjalan bersama? Lucu ya...rasanya begitu
beraninya diriku langsung meminta kepada mereka agar dizinkan mengajaku keluar.
Ya karena memang
inilah diriku, aku sebagai laki-laki tidak ignin mengajak seorang gadis tanpa
sepengetahuan kedua orang tuanya kemana kami pergi. Sebab bagiku ketika dirimu
bersamaku maka seluruhnya adalah tanggung jawabku, dan saat itu aku tidak ingin
membuat kedua orang tuamu kuatir dan akhirnya dirimu dimarahi disebabkan pergi
tanpa sepengatahuan mereka.
Aku ingat semua
kejadian-kejadian dihari pertama kebersamaan kita, terutama disaat kejadian
shock motor yang patah di hari pertama kita jalan ^_^. Luar biasa bukan? Dihari
pertama kita jalan tapi udah dikasih ujian dengan tak terduga. Namun terima
kasih banyak sudah mau jalan bersamaku menggunakan motor bututku. Untuk saat
itu aku sangat bahagia bersamamu.
Berjalannya waktu
akhirnya kedekatan kita pun semakin mesra dan aku pun meyakinkan diriku untuk
segera menghalalkanmu. Padahal kamu tahu saat itu aku belum punya apa-apa,
hanya seorang laki-laki pengangguran dengan ijazah yang tak terpakai.
Tidak terbayang
betapa bahagianya diriku saat itu, baru pertama kali dalam hidupku berani
membuat keputusan yang menurutku
sangatlah gila. Bertemu denganmu merupakan sebuah anugerah terindah bagiku bagiku
saat itu, hal-hal tidak bisa kulakukan semuanya ku lakukan.
Kamu tahu apa
yang menjadi alasanku begitu berani mengambil sebuah tindakan dan keputusan
luar biasa itu? Karena kamu siap bersamaku dengan kata “Ya, aku mau bersamamu”.
Tidak terbayang
olehku saat itu yang seorang laki-laki biasa merasa begitu banyak kekurangan, keseharian
hanya bermain game, pengangguran tetapi bisa di cintai oleh wanita seperti
dirimu.
Itulah sebabnya kenapa kata “ Ya, aku mau bersamamu” bagaikan motivasi terbesarku ingin membahagiakanmu waktu itu. Perlahan aku mulai berfikir untuk bekerja dan perlahan mulai menghilangkan kebiasaanku untuk bermain game. Dan perlahan pula aku mula mengubah diriku yang biasa saja untuk menjadi luar biasa, agar dirimu tidak malu bersamaku dan aku bisa membahagiakanmu saat itu, semua itu aku lakukan karena begitu mencintaimu.