“Berhenti atau tetap bertahan atas luka”
Engkau
mencintai seseorang, lalu memilih setia padanya,
Siap
menunggu ia lebih lama tanpa ada status kepastian dari hubungan...
‘Tetapi
ia memberikan kepastian padaku dengan menjadikanku seseorang kekasih dihatinya’
Lantas
menjadi kekasihnya saja engkau sudah merasa yaqin atas kesetiannya?
Kelak
hidupmu akan dihadapi dengan hal-hal yang tak pernah terduga...
Termasuk
ia yang awalnya mencintaimu mungkin saja
kelak akan menjauhimu..
Entah
memang dengan dasari oleh orang baru atau ia yang mulai bosan denganmu...
Sayangnya
disini dirimu dengan setia dan sepenuh percaya padanya...
Hingga
pada akhirnya momen yang pas ia pergi jauh meninggalkanmu...
Saat
itu terjadi...
Lantas
dirimu akan bersedih hati...
Mngunci
diri, dunia terasa mencekam, membenci keramaian,
Tapi
nyatanya bukan sakit hatilah yang akan membuatmu bersedih hati...
Tetapi
beriringnya waktu engkau akan menyadari...
Sebagian
dari jiwa mu telah hilang bersama kepergiannya....
Disaat
itulah engkau menyadari bahwa hidup yang selama ini engkau jalani setelah kepergiannya
adalah kehidupan yang semu...
Engkau
hidup tapi terasa hampa....
Hidupmu
terombang ambing bak karang dilautan tanpa tujuan....
Bukan
hatimu yang sakit tetapi jiwamulah yang nayatanya sedang sakit...
Karena
separuhnya telah dibawah pergi olehnya....
Jalanilah
hidupmu saat ini..
Walau
masih terasa semu...percayalah beriringnya waktu engkau akan menemukan separuh
jiwamu yang hilang...
Dan
disaat itulah engkau akan kembali terasa hidup dan hari-harimu akan terasa
bahagia...
Oleh
karenanya sebelum ia memberikan kepastian yang pasti pada dirimu...
Janganlah
engkau sepenuhnya memberikan rasa percaya dan cintamu padanya...
Sebab
ia yang engkau cintai mungkin suatu saat akan pergi meninggalkanmu...
Sedangkan
secara perlahan engkau telah kehilangan cinta
yang tulus dari seseorang yang mencintaimu,,,
Hanya
demi seseorang yang mungkin saja akan selalu melukai hatimu...